-->

7 Kesalahn Fatal Ini Bikin Anda Rugi Beriklan Sampai Kapan pun


Mengapa Marketing Anda Tidak Efektif
Apakah biaya marketing yang dikeluarkan tidak balik modal?
Apakah anda sering beriklan, sebar brosur, dll, tapi tidak ada respon? Apakah iklan anda tidak mendatangkan penjualan?
Apakah anda merasa budget marketing anda selalu tidak cukup akhirnya menghentikan melakukan pemasaran?
Apakah anda bingung menentukan iklan mana yang paling efektif?

Pertanyaan penting sebelum beriklan
Pertama saat anda membuat iklan pastikan anda mengajukan pertanyaan, bagaimana prospek saya mendapatkan manfaat dari produk ini?
Kedua apakah uang yang saya keluarkan sesuai dengan manfaat yang saya dapatkan?
Pertanyaan ketiga adalah, apakah manfaat ini menyelesaikan masalah yang saya miliki sekarang? Tips yang ketiga ini, pastikan anda meyakinkan prospek anda bahwa ketika mereka memiliki, atau bahkan sebelum mereka memiliki produk tersebut, mereka sudah bisa merasakan benefitnya. Jika anda ingin menekankan pada fitur, pastikan benefit ditampilkan yang mengena secara emosi.

7 Kesalahn Fatal Ini Bikin Anda Rugi Beriklan Sampai Kapan pun

Iklan adalah ujung tombak sebuah strategi yang seringkali diandalkan sebagai alat untuk mendatangkan penjualan. Iklan juga seringkali diandalkan untuk menciptakan persepsi dibenak masyarakat untuk produk tertentu. Namun, ternyata banyak sekali marketer yang tidak mengindahkan kaidah- kaidah dasar dalam beriklan yang mengakibatkan pemborosan biaya yang tidak sedikit.
Minimal ada 7 kesalahan yang akan diungkapkan dalam artikel ini agar anda bisa menghindari pemborosan dan mulai menciptakan iklan-iklan yang menjual. Bagaimana menggunakan media efektif jika budget iklan sangat terbatas.
Jika 7 kesalahan ini Anda hindari, berarti Anda akan memenangkan persaingan bisnis dengan lebih efektif.

1. Tidak tahu apakah iklan anda menjual
Media apa apa yang paling efektif yang pernah anda gunakan saat beriklan? Mungkin anda menjawab, brosur,
newsletter, internet marketing, website, dan sebagainya.
Pertanyaan adalah bagaimana anda tahu media yang anda gunakan efektif?
Nah, pertanyaan ini seringkali tidak bisa dijawab dengan spontan, perlu beberapa detik,jam,hari, bahkan berbulan-bulan untuk menemukan
bukti yang riil.
Syarat pertama memiliki strategi marketing yang efektif adalah jika anda mau mengukur efektifitasnya. 
Bagaimana caranya?
1. Sudah banyak tools yang  membuat anda sadar akan biaya yang anda keluarkan.
Contohnya anda melatih team anda untuk bertanya, “Terima kasih anda telah menghubungi perusahaan kami, boleh saya tanya, dari mana
anda mengetahui produk kami?”
2. Gunakan kupon, tanda, atau guntingan penawaran khusus yang bisa ditukarkan dengan suvenir atau diskon khusus. Hitung jumlah kupon
yang kembali, semakin banyak kupon, semakin efektif strategi anda
3. Tanyakan kepada pelanggan anda, bagian mana dari iklan anda yang paling menarik perhatian, yang membuat mereka menghubungi anda.
Catat dan kumpulkan data-data ini dan terakhir kumpulkan semua data ini dan tarik kesimpulan

2. Fokus pada produk bukan pada solusi
Ini adalah kesalahan fatal yang kedua. Kesalahan yang ini adalah kesalahan yang kita pikir sangat tidak masuk akal.  Coba anda perhatikan iklan-iklan anda, perhatikan produk-produk anda, atau mungkin  contoh salah satu iklan yang menarik, ini contoh headlinenya atau contoh produk yang dijual, katanya begini
“Dapatkan handphone terbaik tahun ini, pemenang the best technology in the world.”
Ini adalah satu headline yang baik, namun ini juga merupakan sebuah kesalahan, mengapa?
Karena kita fokus hanya pada produk, tidak mengundang intrik, yang mengundang rasa ingin tahu. Bandingkan jika perusahaan handphone ini
menggunakan headline: “Kecerdasan Dunia ada didalam genggaman Anda, mau tahu caranya?”
Coba rasakan, mana yang lebih komunikatif dan membuat prospek kita merasa untuk mereka. Ini hanya sekedar seperti pernyataan biasa.
Bayangkan ada pedagang asongan yang teriak-teriak dijalan “koran koran koran!” “koran koran koran!” “koran koran koran!” satu pedagang lain berteriak “Berita baru, Osama Tewas!” “Berita baru, Osama Tewas!” “Berita baru, Osama Tewas!”
Nah, mana yang lebih menarik? Saya yakin anda akan memilih pedagang kedua, mengapa?
Memiliki headline yang jelas
Fokus kepada apa yang diinginkan pembaca
Provokatif, mengundang rasa ingin tahu
Berapa banyak iklan yang pernah anda lihat tidak berresonansi dengan pembacanya, berkomunikasi atau mengundang rasa ingin tahu?
Bayangkan jika iklan ini ditayangkan terus menerus tanpa diukur? Berapa besar budget iklan yang mengucur begitu saja tanpa hasil?

Ini adalah sebagian contoh headline lain yang sangat menarik:
Rahasia Membuat Orang Menyukai Anda
Kekhilafan Sederhana Yang Membuat Seorang Petani Kehilangan 3 miliar
Saran Bagi Istri Yang Suaminya Tidak Bisa Menabung
Seorang Anak Kecil Yang Memenangkan Hati Dunia
Siapa Yang Sangka Seorang Wanita Bisa Menurunkan Berat Badan- Sambil Menikmati Makanan Nikmat Bersamaan?
Saya Adalah Milyarder, Anda Pun Bisa!
Bagaimana Saya Bisa Meningkatkan Memori Saya Dalam Waktu Satu Malam
Dokter Di Indonesia Mengatakan, 2 Dari 3 Orang Wanita Memiliki Kulit
Cantik Dalam 14 Hari, Menggunakan …..
Tahukah Anda, Gaji Anda Menyimpan Harta Karun Tak Ternilai? Bagaimana Saya Bisa Kaya Dengan Ide Yang ‘Konyol’ Kebodohan Saya Yang Membuat Saya Kaya Raya

"Perhatikan semua headline diatas mengandung Problem yang dialami prospek Solusi terhadap sebuah masalah Mengundang rasa ingin tahu
Provokatif menantang pembaca untuk berpikir. Tidak ada satupun yang menonjolkan ego sebuah produk atau ego perusahaan."

Pertanyaannya sederhana?
Perhatikan iklan anda, apakah iklan anda menonjolkan produk atau fokus pada penyelesaikan problem mereka?
Lalu, bagaimana kalau misalnya produk anda yang mendapatkan penghargaan?
Apa benefit terbesar, jika mereka membeli?
Prospek anda akan mengatakan “Oh ya, saya ingin memiliki produk ini karena, ini produk yang luar biasa, sudah menang award, tapi, bagaimana produk ini bisa menyelesaikan problem saya, yah?” Itu sebabnya banyak iklan bagus, keren, tapi tidak terjadi penjualan.
So,tips saya yang kedua adalah Headline adalah iklannya iklan anda. Jika tidak menarik, calon customer anda akan melewatkan iklan anda begitu saja. Pastikan fokus anda ada pada prospek bukan hanya produk.

3. Fokus pada fitur bukan pada benefit 
Earphone dari Jerman, memberikan gambaran di headline produk atau di cover produknya, katakan merknya ABC. Kemudian, ada tertulis:
“frequency range 20-20.000 Hz,” lalu, “Sensitivity -40db sampai +- 3 db.” Lalu, dia mengatakan, “Impadance ‘32 Ohm,” Maximum power input,
“100 mili watt.” Dan memang kualitasnya luar biasa bagus sekali, suaranya oke, dan sangat- sangat menarik.

Akan tetapi, yang produk china ternyata lebih laku, bukan karena harganya lebih murah,malah sesunggunya harganya tidak jauh berbeda.
Produk ini juga luar biasa. Kalau saya sebut mereknya, saya yakin anda pasti tahu. Walaupun ada fiturnya, namun dia menjelaskan “benefit.”
Benefitnya mengatakan, Real stereo sound, Clear voice, perfect fit, Noise cancelling microphone, Eliminates unwanted background noise,
Powerful speakers, deliver quality sound, Enjoyable for chatting, dan Optimal experience for daily use.
So, apa yang membedakan headphone yang pertama dan headphone yang kedua? Headphone yang pertama menunjukan fitur. Fitur adalah, “Fakta komponen dari produk atau pelayanan anda.” Sementara, yang kedua menunjukkan benefit atau, manfaat emosionil yang
diberikan oleh produk yang kedua.
Fitur boleh, jika … Andai kata anda menuliskan fitur, memang sangat baik. Namun, apabila anda bisa menuliskan benefit, akan jauh lebih mengena didalam kehidupan, atau didalam posisi prospek. Karena, prospek bisa langsung merasakan manfaat sebelum membeli.
Contoh ke 2:
Fitur sangat bermanfaat jika Anda bisa menjual produk yang bersifat teknis seperti LCD,TV,Mesin dan seterusnya. Kalau anda coba mengatakan
“ini adalah televisi LCD tahan banting,” sementara, ada satu lagi yang mengatakan, benefit LCD membuat mata anda menjadi lebih relax.
Benefit yang “mata anda menjadi relax,” dengan “LCD tahan banting,” itu dua hal yang berbeda. Karena, “tahan banting” adalah bicara produk.
Lalu, “mata anda menjadi lebih relax,” itu keuntungan untuk prospek.
Contoh, mana yang lebih nyaman untuk anda:
“Dapatkan mobil dengan warna terbaru, biru tua”. Bandingkan dengan, “Dapatkan, mobil terbaru berwarna biru yang terbukti lebih sehat bagi kulit anda”. Pastinya penawaran kedua lebih mengena karena langsung berdampak kepada anda.

4. Membuat Iklan yang Me too
Me too products secara kasar diartikan sebagai produk ikut-ikutan. Katakan saja sebuah pabrik obat memproduksi satu obat analgesik dengan nama dagang A, kompetitor akan membuat analgesik dengan nama dagang B. Yang lain memilih nama dagang C, D, E sampai Z  tergantung
strategi masing-masing pabrik. Zat aktif sama, kegunaan sama (atau minimal hampir sama tergantung bahasa pengiklanan saja), tampilan luar
beda. Ini bukan masalah orisinalitas atau murni faktor keuntungan semata, bisa jadi ada campur tangan naluri manusia yang selalu ingin bersaing.

Konsep dan Big idea
Apakah pesan iklan itu membuat audience merasa butuh?
Apakah iklan ini orsinil dan belum pernah digunakan oleh siapapun juga?
Apakah iklan ini memberi efek emosi, dari pesan yang disampaikan?
Apakah efektif secara jangkauan?
So, hati-hati ketika anda meniru sebuah iklan, atau anda ingin mengikuti gaya beriklan kompetitor anda. Jika kompetitor ini sudah melakukannya duluan dan anda adalah follower, market anda akan memahami secara unconscious atau secara tidak sadar bahwa anda adalah pengikut dan bukan pendahulu. Hati- hati jika anda beriklan di satu media yang sama, mengikuti gaya yang sama. Akhirnya, kompetitor dan
anda seolah-olah tidak ada bedanya.

5 Tidak memiliki Penawaran Yang spesifik 
Rumus baku dalam advertising ada 4:
Attention: apakah iklan anda mengundang perhatian?
Interest : apakah iklan anda membangkitkan rasa ingin tahu?
Desire : apakah iklan anda menimbulkan hasrat membeli?
Action : apakah iklan anda mengundang prospek untuk bertindak?
Kesalahan berikutnya adalah offer yang tidak jelas, atau penawaran yang tidak jelas. Penawaran adalah satu dari tiga hal yang penting dalam
bisnis anda.
Satu dari antara tiga, dari iklan anda:
1. Target market anda harus jelas.
2. Anda harus memiliki headline yang menantang.
3. Offer anda harus jelas.
Penawaran adalah proposal iklan Anda
Offer atau penawaran ini adalah proposal. Sebuah proposal yang bukan saja mewakili produk anda, tapi juga yang membuat customer
merasakan manfaat sebelum membeli produk anda. So kejelasan dari penawaran ini harus jelas, clear, dan spesifik. Contoh dari penawaran,
ada banyak sekali contoh penawaran, misalnya ada orang mengatakan penawaran gratis, gratis apa?
Kalau anda ingin menawarkan special offer, apa special offernya? Jika anda ingin memberikan discount, apa discountnya? Jika anda ingin memberikan garansi, jelaskan apa garansinya? Semakin jelas, semakin spesifik, dan semakin mengena, maka penawaran ini akan menjadi reason atau alasan mengapa customer anda perlu membeli produk anda?

Contoh offer yang spesific:
Hubungi sekarang untuk mendapat FREE massage
Free dinner! Untuk anak dibawah usia 12 tahun
Special discount sampai dengan 70% selama musim liburan
Buy One Get One FREE!!
Berikan saya 3 menit untuk mengajarkan anda mencetak 1juta dollar
10 CD for 1 cent (Columbia Music)
30 minutes or absolutely FREE!
Banyak sekali melihat iklan-iklan yang tidak memiliki penawaran sama sekali, bahkan iklan itu hanya iklan branding. Business yang memiliki unlimited marketing budget atau budget marketing yang tidak terbatas. 
Silakan anda beriklan branding, karena anda bisa menunggu market untuk mengenal produk anda, sampai mereka mencoba produk anda. Namun, jika anda business
yang memiliki budget marketing yang terbatas, pastikan penawaran anda sangat-sangat jelas, bisa dipahami, dan dibutuhkan oleh customer anda. Contoh Iklan Tanpa Penawaran yang Spesifik "Penawaran yang tidak jelas akan merontokkan/menghancurkan seluruh iklan anda."

6 : Tidak Ada Call to Action yang Spesifik
Pernah mendapat email, brosur, atau membaca iklan yang bagus tetapi tidak ada ajakan untuk bertindak? Pada sebuah iklan Call to Action merupakan poin yang amat penting, ini adalah point of sale yang bisa membuat pelanggan memutuskan membeli segera.
Ini dia contoh call to action yang bisa saya kumpulkan :
Klik disini Download Now Langsung Download Lanjutannya, Klik disini Join Now
Saya mengajak anda untuk… Diskusi dengan ahlinya
Start Your Trial Get a Free Mendesak!
Terbatas hanya untuk …. Offer Expires
Klik disini dan …
In a Hurry? Call, Email, etc. – Untuk lebih detil lagi klik…

Customer mengharapkan instruksi dari Anda
Kesalahan ini BAHAYA sekali, anda tidak meminta customer untuk call to action atau bertindak. Kadang–kadang, prospek perlu dimotivasi oleh iklan anda untuk mengangkat telepon, untuk melakukan SMS, untuk berkunjung ke stand, toko, dan kantor anda, dengan memberikan perintah yang spesifik. Teknik yang spesifik, bagaimana cara menghubungi bisnis anda. So, perintah ini, perintah untuk menghubungi bisnis anda. Yang pasti, harus ada ada yang hanya mencantumkan nomor telepon dan tidak ada perintah, “Telepon sekarang, hubungi sekarang juga, pastikan jangan sampai ketinggalan, terbatas dan seterusnya.”
Tips hari ini, Jangan biarkan customer anda berinisiatif, pastikan anda yang meminta mereka menghubungi anda sekarang juga.

7 Berjanji Tapi Tidak Bisa Ditepati
Memang iklan adalah alat untuk membuat bisnis anda sukses, memang iklan adalah cara untuk membuat bisnis anda sangat dikenal, dan
memang iklan ini ditujukan agar bisnis anda kredibel dimata customer-customer dan prospek- prospek anda namun yang menghancurkan
sebuah iklan adalah ketika janji yang anda berikan tidak ditepati.

"Janji adalah brand Anda"
Dalam beriklan, apapun janji yang anda umumkan sudah mempertaruhkan brand. Saat anda berjanji namun tidak bisa memenuhi, maka kekecewaan akan dituai oleh pelanggan. Berapa banyak jargon yang akhirnya dicekal oleh Google karena dianggap mengiklankan janji yang tidak masuk akal, misalnya: “Beli produk ini anda akan cepat kaya dalam satu detik!” “Jadi milyarder dalam dua hari atau kurang!”
“Free..!”

So jangan sampai ini terjadi pada diri anda, pastikan janji yang nada berikan ditepati no excuse. Kreatifitas beriklan bermula dari konsep dan Big Idea. Yang menarik Big Idea adalah simple idea. Pesan yang disampaikan lebih penting dari grafik yang menyertai pesan itu sendiri.

Source:
versi ebook top coach indonesia 

0 Response to "7 Kesalahn Fatal Ini Bikin Anda Rugi Beriklan Sampai Kapan pun"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel